Persen, Kedungasri – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Silahul Muslimin mendapat kepercayaan untuk menyelenggarakan kegiatan istighosah lailatul Ijtima’ yang merupakan kegiatan rutinan ranting NU Kedungasri. Acara ini melibatkan segenap warga madrasah, wali murid, serta masyarakat Kedungasri Utara. Kegiatan ini dilangsungkan di Mushola madrasah dan berhasil menyatukan ratusan jamaah dalam lantunan doa dan dzikir.
Dengan mengusung tema “Merajut Ukhuwah, Mengharap Barokah”, istighosah ini bertujuan untuk memohon pertolongan Allah SWT atas segala persoalan umat, keselamatan bangsa, serta kelancaran proses pendidikan di lingkungan MTs Silahul Muslimin.
Acara dimulai sejak sore dengan pembacaan arwah, dilanjutkan setelah Isya’ dengan dzikir tahlil, dan puncaknya adalah pembacaan doa istighosah yang dipimpin oleh KH. Ibnu Mas’ud, Rois Syuriah Ranting NU Kedungasri.
Kepala MTs Silahul Muslimin, Bapak Agus Romli, dalam pertanyaanya kepada tim media mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme yang luar biasa dari seluruh pihak. “Kegiatan ini selain mengandung spiritualitas, tetapi juga kesempatan menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antara madrasah, orang tua siswa, dan masyarakat. Kami berharap istighosah ini menjadi energi positif yang menuntun anak-anak kita menuju keberhasilan, baik di dunia maupun akhirat,” ujarnya.
Kehadiran wali murid pun menjadi sorotan tersendiri. Banyak di antara mereka yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif madrasah dalam mengedepankan pendekatan ruhani dalam mendidik anak-anak. “Kami merasa dilibatkan, bukan hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam perjalanan spiritual anak-anak kami,” tutur Ibu Siti Rohmah, salah satu wali murid.
Masyarakat sekitar juga turut larut dalam kekhusyukan. Beberapa warga bahkan mengaku senang bisa bersama-sama dengan wali murid, sebab baru pertama kali mengikuti istighosah lailatul ijtima’ yang diselenggarakan ranting NU Kedungasri bertempat di lembaga pendidikan. Sebelum acara ini berakhir, kultum alias kuliah menit oleh KH Agus Romli, Lc. Dalam ceramahnya beliau memberikan amalan agar anak kuat hafalannya dan tidak mudah lupa. “ada amalah yang bisa dijadikan sebagai pegangan bapak ibu setiap harinya yaitu dengan meniupkan ke embun-embun anak sambil membacakan ayat “wala tansa illa masya allah”
Sekaligus beliau menututu acara dengan doa. Lalu dilanjutkan dengan ramah tamah sederhana yang mempererat keakraban antar warga dan keluarga besar madrasah.

